Punahnya
Mainan Tradisional
Masih ingatkah dengan mainan anak-anak berupa
masak-masakkan yang terbuat dari tanah liat? Ya, dulu mainan itu sangat popular
di kalangan anak-anak. Panci,wajan,kompor-komporan pun terbuat dari tanah liat.
Mainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Sekarang, mainan ini
sudah berubah dan terbuat dari plastik. Alasannya pun simple karena mudah dicari dan barangnya pun awet. Tidak seperti
mainan yang terbuat dari tanah liat, yang kesannya tidak awet atau gampang pecah.
Dulu, mainan dari tanah liat dapat dijumpai dimana saja. Sekarang, mainan ini
susah ditemui kecuali pada daerah-daerah tertentu itu saja yang jual sudah tua
atau sudah berusia lanjut. Apalagi sekarang mainan ini peminatnya jarang
sekali, karena sudah tergeser oleh zaman yang lebih modern yaitu mainan yang
terbuat dari plastik
Ada lagi, yaitu mainan tradisional berupa gobak
sodor, petak umpet, dan engklek. Dulu, mainan ini sering dimainkan dari
anak-anak sampai remaja. Setiap sore mereka sudah berkumpul di lapangan luas
untuk memainkan itu. Sekarang, mainan itu sudah jarang diamainkan oleh remaja
maupun anak-anak apalagi di daerah perkotaan. Namun, didaerah perdesaan sedikit
banyak anak-anak yang memainkan permainan ini. Di daerah perkotaan sudah
tergeser dengan adanya mainan game online
yang sudah merajalela dimana-mana. Dari anak-anak hingga remaja pun memainkan game online tersebut.
Dengan adanya perkembangan zaman yang pesat,
mainan-mainan itu sudah tergerser dengan mainan-mainan yang lebih canggih. Mainan-mainan
tradisional harusnya bisa dibudidayakan lagi karena mainan-mainan tradisional
seperti gobak sodor, petak umpet, engklek,jamuran dll itu mengandung filosofi-filosofi tentang
makna hidup dan berpengaruh pula dalam pembentukkan karakter di kalangan
anak-anak.
Rusyda Faza Wulaningrum
0 komentar:
Posting Komentar